Minggu, 02 Agustus 2009

05 juni 2006

Saat hati siap untuk mencintai sepenuhnya,

maka mata harus siap untuk menangis..

Aku hanya tak ingin kamu lebih tersakiti lagi.

Andai saja kamu tau.. hati ini pun perih…

Kesedihan merasuki tiap udara yang kuhirup.

Lantas yang ada hanya pandangan hampa.

Aku terkurung di sudut ini tanpa kamu untuk menghiburku.

Aku hanya punya malam kelam, terik siang, dan sunyi.

Apa kamu tau sahabatku?

Saat malam kelam dihiasi kilauan bintang,

saat terik siang diguyur hujan dan memandikan rimbun pepohonan,

saat sunyi ditingkahi suara jangkrik dan desir angin malam yang lirih…

Semuanya begitu indah bagiku.

Namun kesedihan itu menyelinap diam-diam dan memporak-porandakan isi hatiku.

Kamu tau kenapa?

Karena tiap keindahan itu ingin kusaksikan bersamamu. Aku ingin membagi tiap kebahagiaan yang aku rasakan..

Mungkin itu semua tinggal angan

yang hanya bisa kuuntai dalam kosakata bisu.

Entah..

Entah sampai kapan.